Sunday 29 July 2012

Review: THE SOCIAL NETWORK (2010)


"You don't get to 500 million friends 
without making a few enemies"


Sutradara: David Fincher. Screenplay: Aaron Sorkin. Cast: Jesse Eissenberg, Andrew Garfield, Rooney Mara, Justin Timberlake, Max Minghella, Dustin Fitzimmons, Armie Hammer. Studio: Columbia Pictures. Runtime: 120 min.

David Fincher. Nama tersebut jadi motivasi utama saya buat nonton film ini. Seorang sutradara film yang terkenal dengan visual style-nya dan sangat berhati-hati dalam penggunaan aspek digital di film-film arahannya. Sebelum mengarahkan The Social Network, Fincher sudah lebih dulu malang-melintang dunia perfilman hollywood dengan beberapa filmnya yang terbilang cerdas. Mulai dari Panic Room, Se7en, Zodiac, hingga masterpiece-nya yang menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa menurut saya, Fight Club.

Dan benar saja, Fincher beserta Aaron Sorkin sebagai penulis naskah berhasil mengangkat perjalanan sukses seorang Mark Zuckerberg ke layar lebar. Sejak awal film kita diajak bagaimana mimpi besar seorang Zuckerberg menjadi seorang yang sukses berhasil terwujud meski dia harus mengambil resiko yang menyangkut relationship dengan sahabat dan teman-temannya.


Fincher menghadirkan TSN sesuai ekspektasi penonton pada umumnya. Dia bisa menyatukan unsur cerita yang sangat banyak dalam durasi 2 jam dengan baik. Scott Rudin sebagai produser juga terbilang cermat memanfaatkan peluang dengan mengangkat kisah pembuatan 'fesbuk' ke layar lebar bersamaan dengan populernya jejaring sosial ini di kalangan masyarakat. Alhasil film ini mengundang rasa penasaran banyak orang dan berhasil meraup 23 juta dollar USA dalam opening weekend.



Plot Cerita

Diangkat dari buku karya Ben Mezrich, The Accidental Billionaires, diceritakan Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg), seorang mahasiswa universitas Harvard, harus mendapat kejutan yang tidak mengenakkan setelah didepak oleh pacarnya Erica (Rooney Mara). Di malam yang sama, Zuckerberg melampiaskan kekecewaannya dengan meluncurkan sebuah aplikasi dengan domain facemash.com beserta bantuan beberapa teman se-asramanya, dimana dalam semalam aplikasi ini mengundang kehebohan para mahasiswa Harvard, meraih 22.000 views hanya dalam empat jam, sehingga nama Zuckerberg mulai terangkat dan populer di mata kalangan mahasiswa. Tak terkecuali Winklevoss twins (Cameron dan Tyler, keduanya diperankan sekaligus oleh Armie Hammer), dan Divya Narendra (Max Minghella). Mereka bertiga merupakan anggota Porcelain Club, sebuah perkumpulan populer di Harvard University, yang mengajak Zuckerberg untuk mengembangkan program bersama, yaitu HarvardConnection.

Mulanya mereka bekerja sama hingga akhirnya Zuckerberg memilih untuk memutus relasi dengan Winklevoss twins, dan mengembangkan social media bernama 'The Facebook' dengan bantuan sahabatnya, Eduardo Saverin (Andrew Garfield) beserta pendiri website Napster, Sean Parker (Justin Timberlake) sebagai penyokong dana. Tak sampai di situ, Zuckerberg juga harus menghadapi tuntutan hukum dari si kembar Winklevoss atas pelanggaran hak cipta dimana Facebook dituduh meniru program hasil karya Cameron dan Tyler.


TSN menjelaskan secara gamblang bagaimana social media yang kita gunakan sekarang, dulunya dirancang dan dibuat dengan kerja keras, usaha yang penuh resiko dari pemikiran seorang Mark. TSN adalah sebuah film cerdas yang mengandung banyak dialog cepat dan berkualitas, bahkan saya sendiri gak diberi kesempatan oleh Fincher untuk menghela napas sebentar saja waktu menonton film ini. 

Eisenberg sangat cocok memerankan Zuckerberg, ditambah dengan aktingnya yang memukau. Karakter seorang yang 'punk and genius' tetapi mempunyai ambisi kuat untuk meraih kesuksesan berhasil dihadirkan Eisenberg dengan baik. Lewat aktingnya pula, Eisenberg menunjukkan bahwa di balik kejeniusannya, Zuckerberg juga manusia biasa yang kadang tidak bisa keluar dari 'tembok pembatas' yang mengurungnya dari interaksi dengan orang-orang sekitarnya (dikarenakan ego dan sifat perfeksionis-nya). Dan ya, akting Andrew Garfield sebagai Eduardo juga mencuri perhatian, selepas perannya di film Boy A yang mengundang decak kagum para pengamat film.


Teknik Cutting dan Penggunaan CGI
Selain visual style yang merupakan ciri khasnya, di The Social Network ini Fincher menggunakan teknik cutting , yaitu menyatukan scene satu dengan scene lainnya (dimana jumlahnya sangat banyak) dengan cepat bukanlah pekerjaan mudah buat Fincher. Belum lagi alur maju-mundur yang dipakai bisa dibilang menyebabkan kebingungan buat penonton film yang masih pemula (awam). Dalam beberapa bagian, teknik ini berjalan dengan baik, namun tetap masih ada penempatan scene yang kurang tepat, misalnya tiba2 dari kejadian A langsung lompat ke kejadian B tanpa alasan yang jelas.
 
Satu hal lain yang patut dicermati adalah penggunaan teknik CGI untuk menampilkan si kembar Winklevoss, Cameron dan Tyler. Kenyataannya memang ada dua orang yang memerankan Winklevoss twins, namun wajah dari Armie Hammer di-crop dan ditempelkan ke wajah pemeran satunya sehingga tercipta dua sosok kembar yang mirip satu sama lain. Teknik CGI juga pernah digunakan oleh Fincher dalam film The Curious Case of Benjamin Button (Brad Pitt, Cate Blanchett). 

Film ini sendiri meraih 8 nominasi Oscar dan berhasil memenangkan 3 kategori: editing, original score, dan screenplay. Overall,  TSN bisa dibilang termasuk salah satu film terbaik tahun 2010, dan meskipun udah saya tonton berkali-kali sampe sekarang, namun masih belum bosan juga. Keep smash the laptop, Eduardo! :)

 Rate: 9 out of 10 stars / A



"Fincher and Sorkin's ironic essay on both the advances and decline in social networking."   
 Joe Baltake, American movie critic.


No comments:

Post a Comment