Thursday 4 October 2012

Review: Taken 2 (2012)

"First they took his daughter. Now they're coming for him."

Sutradara: Olivier Megaton. Screenplay: Luc Besson. Cast: 
Studio: 20th Century Fox. Runtime: 91 min.


Kesuksesan sebuah film dalam hal cerita maupun raihan box office tak jarang membuat film tersebut berlanjut ke arah sekuel. Inilah yang terjadi pada Taken, sebuah film action dengan modal pas-pasan yang dibintangi Liam Neeson. Film yang awalnya tak begitu diperhatikan ini berhasil meraup pendapatan box office 10x dari modalnya, membuat Taken jadi salah satu film terlaris pada tahun 2008. Kharisma dan aksi seorang diri Neeson berhasil memikat penonton.

Tak heran film ini pun berlanjut ke Taken 2, padahal ending di film pertama sebenarnya sudah cukup pas dan tak mengarah ke sekuel. Yah namanya hollywood, selama ada uang dan bisnis yang menjanjikan, segalanya bisa terjadi. Jujur, Taken 2 bisa dibilang hanya proyek Hollywood untuk meraup raihan box office, melihat kualitas ceritanya yang menurun ketimbang Taken.

Film dibuka dengan scene pemakaman Marko Hoxha, seorang gangster asal Albania yang pernah berurusan dengan Bryan Mills (Neeson) pada film pertama. Murad (Rade Šerbedžija), ayah Marko, ingin menuntut balas atas kematian anaknya dan berencana menculik Bryan sekeluarga. Di lain tempat, Bryan mengajak mantan istrinya, Lenore (Famkee Janseen) yang sedang dirundung masalah keluarga dan juga putrinya, Kim (Maggie Grace) untuk berlibur ke Istanbul, Turki.


Kim: "What are you going to do?"
Bryan Mills: "What I do best
."

Jalan cerita Taken 2 terbilang simple dan hampir mirip dengan Taken. Bedanya di sini adalah Maggie dan Kim 'turut andil' melawan para gangster. Liam Nesson sendiri masih sama berbahaya dengan atau tanpa senjata seperti di film pertama. Aktor yang pernah memerankan berbagai karakter terkenal seperti Ra's Al-Ghul, Qui Gon Jinn, hingga menjadi pengisi suara Aslan di saga Narnia ini masih tampak kuat meskipun sudah berusia 60 tahun. Action intens tanpa basa-basi masih jadi andalannya di sini.

Overall, Taken 2 hanya seperti pengulangan Taken dengan ditambah bumbu balas dendam dan kombinasi suami istri (serta anak) yang menumpas para penjahat. Meskipun kursi sutradara telah berpindah dari Pierre Morel ke Olivier Megaton (Transporter 3, Colombiana), naskah ceritanya masih ditulis Luc Besson dan Mark Kamen, sehingga storyline nya pun tak jauh berbeda.

Satu nilai plus Taken 2 adalah setting Istanbul yang indah dan membuat penonton betah akan setting kota muslim yang satu ini. Pengambilan gambar di benua Eropa untuk sebuah film hampir tak pernah mengecewakan penonton, kecuali kalo jalan ceritanya benar-benar hancur. Dan jika anda ingin melepas penat, boleh lah menonton film yang satu ini. Karena ceritanya ringan disertai adegan-adegan action 'bak bik buk' serta 'dar der dor' yang tak membutuhkan banyak konsentrasi sewaktu nonton.

Rate: 6 out of 10 stars / B-



No comments:

Post a Comment