Kenapa dan bagaimana adalah 2 kata tanya yang membawa kita ke garis besar artikel saya ini. Film sendiri adalah sebuah media yang tak bisa lepas dari keseharian, tentu saja buat para penikmat film, karena lewat film-lah kita bisa sejenak melepaskan penat dan rasa lelah dari rutinitas sehari-hari. Kembali ke tahun 1997, dimana saya pertama kalinya menonton film (sejauh yang saya ingat). Media berupa gambar gerak berjudul Aladdin menjadi teman sarapan saya kala itu. Ya, menikmati semangkuk sereal sambil menikmati sebuah film yang bahkan yang saat itu saya tidak ketahui judulnya.
Semenjak hari itu, saya mulai mengenal film sebagai sebuah hiburan yang bersifat 'nagih'. Bayangkan saja, saya yang waktu itu masih berusia 5-6 tahun selalu meminta ke orang tua untuk diputarkan film animasi tiap hari Minggu pagi. Toy Story, Lion King, Balto, hingga James and the Giant Peach tak bosan-bosannya saya tonton. Hingga seiring bertambahnya umur, genre film yang saya tonton pun mulai berubah. Saga Harry Potter dan Lord of The Rings menemani masa remaja saya, sementara film-film 'langganan' Oscar mulai menjejali pikiran saya waktu SMA.