Sunday 27 January 2013

Short Review: Welcome to the Rileys (2010)

"A heartbreaking  movie about 'life after death'"
Director: Jake Scott. Screenplay: Ken Hixon. Cast: Kristen Stewart, James Gandolfini, Melissa Leo, Joe Chrest. Company: Samuel Goldwyn films. Runtime: 110 min.

Jika ada film yang membuat saya kagum akan akting seorang Kristen Stewart (selain di The Runaways), Welcome to the Rileys, adalah film tersebut. Lupakan hujatan para twihaters kepada Stewart, akting dan chemistry-nya bersama James Gandolfini di film yang juga ditayangkan di festival Sundance tahun 2010 ini benar2 layak diacungi jempol. Stewart terlihat begitu mendalami karakter Mallory, yang dalam Welcome to the Rileys diceritakan sebagai remaja 'labil' yang bekerja sebagai seorang penari striptease.
Doug (Gandolfini) adalah seorang pebisnis yang sedang menjalani masa suram dalam perjalanan hidupnya setelah kematian anaknya dalam sebuah kecelakaan. Hubungannya dengan istrinya, Lois (Leo), juga tak berjalan harmonis karena sang istri lebih memilih untuk mengurung diri di dalam rumah, bahkan tak pernah keluar selangkah kaki pun sejak si anak meninggal. Selain itu, Doug juga diam-diam menjalin suatu hubungan khusus dengan seorang pelayan bernama Vivian, yang juga harus berakhir karena suatu hal. Barulah pada sebuah perjalanan bisnis ke New Orleans, Doug bertemu dengan Mallory, yang kepribadiannya sulit ditebak dan lebih sering berkecimpung dengan pergaulan bebas. Doug pun memutuskan untuk tinggal lebih lama di New Orleans dan menjalin 'hubungan' dengan Mallory, sekaligus membimbingnya secara perlahan untuk menemukan tujuan hidup.

Mallory: "I don't like being told what to do."
Selain Stewart, Gandolfini juga menunjukkan akting yang tak kalah baik. Karakter Doug yang bijaksana namun juga kurang tegas ditampilkan Gandolfini dengan bagus. Tak mengherankan memang, karena Gandolfini pernah menyabet gelar Golden Globe lewat serial TV The Sopranos. Dan khusus Melissa Leo, meski porsi tampilnya tak begitu banyak, juga memberi warna cerita sendiri, terlebih lagi sewaktu karakter yang ia perankan menmberikan 'kejutan' di tengah film.
Benang merah yang menghubungkan ketiga karakter utama di film ini memang tidak diperlihatkan secara gamblang, namun jelas Jake Scott punya cara tersendiri untuk menunjukkannya secara tersirat. Adegan-adegan yang ada juga terlihat realistis dan tidak berlebihan, seolah menggambarkan suatu sudut kehidupan dalam masyarakat yang jarang disorot. Satu hal yang patut diperhatikan adalah penggunaan drugs dan beberapa kata kasar maupun berbau seksual yang membuat Welcome to the Rileys adalah pilihan film yang kurang tepat untuk ditonton bersama keluarga.
Overall, film ini mempunyai pesan tersirat bahwa di balik sisi kelam manusia, masih ada sisi lain yang mengajak manusia untuk bangkit menjalani kehidupan (haduh bahasanya). Welcome to the Rileys menunjukkan bahwa setelah 'kematian' masih ada babak baru yang harus dijalani. Rate 7,5/10 buat film yang juga diproduseri oleh Ridley Scott ini.

1 comment:

  1. stewart memang cocok meranin karakter-karakter white trash, aktingnya cukup solid. kayanya gara-gara twilight banyak yg lupa kalo dia sebenarnya bisa akting. underrated film but quite solid.

    ReplyDelete